Jum'at, 6 Februari 2015
Hari ini hari dimana umurku bertambah di dunia tetapi berkurang. Kenapa aku tidak menyebut "ulang tahun"? Karena aku tidak ingin mengulang tahun (kejadian) yang sama di tahun yang akan datang. Untuk tahun ini berbeda. Aku menyembunyikan tangga lahirku di fb. Yup! Tujuannya biar gak banyak yang ngucapin dan dimintaiin pu! wkwk :D
Aku menyembunyikan saat jam 23.56. Aku sempat panik karena belum menyembunyikan tanggal lahirku. Sebelum jam 12 berdentang, tanggal lahirku tersembunyi. Ploonnnggg rasanya.
Keesokan harinya, aku berangkat sekolah bersama Shanti karena hari jumat, dan untungnya gak terlambat, karena akhir-akhir ini aku berangkat sekolah suka terlambat. Awalnya berjalan seperti biasa. Tapi pada jam 8 perutku terasa sakit. Entah ini kenapa dan aku hiraukan. Tapi lama-lama rasa sakitnya semakin menjadi-jadi. Kuputuskan jika aku lagi kena diare. Pada saat pelajaran bu ety, matematika aku minta tolong anis untuk mengantarkanku ke kamar mandi. Tapi tetap tak membantu. Dengan penuh pertimbangan, akhirnya aku memutuskan untuk izin pulang saat istirahat. Yes! Mr. Dimas mengizinkan. Rintangan menghadang! Aku tak punya uang untuk pulang! Aku harus mencari Shanti! Aku ke kelasnya. Tapi apa? Shanti tidak ada! Kesel banget sumpah! Lalu aku bertemu teman Shanti entah namanya siapa aku tak tau jika Shanti ada di perpus. Oke, aku buru-buru ke perpus. Ketemu! Walau harus minjam uang ke Hervita karena gak ada uang receh, yang penting bisa pulang~
Dengan bahagia aku pulaanggg!! (walau harus menahan sakit) Saat di tempat di mana aku menunggu angkot, aku harus menunggu sangat sangat lama. Padahal perut semakin menjerit. Entah menit ke berapa aku menunggu, muncullah angkot. Akhirnya. Tapi saat abang ankot nanyain "neng turun dimana?" perasaanku gak enak. Padahal aku baru saja nge tweet "mungkin ini adalah hadiah yang paling mengesankan (?) gws". Dengan memelankan lajunya abang angkot berkata "neng, turun di sini ya, ..........." astagfirullah, cobaan apa lagi? Pasrah. Tak lama menunggu angkot yang yang pun datang. Alhamdulillah.
Akhirnya nyanpe di tepat tujuan. Rumah. Karena uangku 10 ribuan, aku harus menunggu kembalian dari abang angkot. Dan setelah aku selesai menghitung uang kembalian tenyata hanya 5 ribu! Saat mau minta, abang angkot telah meninggalkanu. Menyebalkan. Dan akhirnya aku memutuskan jika ini adalah hadiah yang paling mengesankan dimana umurku bertambah.
Tapi paling mengesankan adalah ketika aku mendapat ucapan dari Deden! Jujur di situ aku seneng banget. Dan total pengucap selamat ada 4 orang. Pertama, Kiki (ucapan langsung sebelum hari H), kedua Rohma (lewat sms), ketiga Rara (lewat ask.fm) dan keempat Deden (lewat pesan facebook). Selesai.
Hari ini hari dimana umurku bertambah di dunia tetapi berkurang. Kenapa aku tidak menyebut "ulang tahun"? Karena aku tidak ingin mengulang tahun (kejadian) yang sama di tahun yang akan datang. Untuk tahun ini berbeda. Aku menyembunyikan tangga lahirku di fb. Yup! Tujuannya biar gak banyak yang ngucapin dan dimintaiin pu! wkwk :D
Aku menyembunyikan saat jam 23.56. Aku sempat panik karena belum menyembunyikan tanggal lahirku. Sebelum jam 12 berdentang, tanggal lahirku tersembunyi. Ploonnnggg rasanya.
Keesokan harinya, aku berangkat sekolah bersama Shanti karena hari jumat, dan untungnya gak terlambat, karena akhir-akhir ini aku berangkat sekolah suka terlambat. Awalnya berjalan seperti biasa. Tapi pada jam 8 perutku terasa sakit. Entah ini kenapa dan aku hiraukan. Tapi lama-lama rasa sakitnya semakin menjadi-jadi. Kuputuskan jika aku lagi kena diare. Pada saat pelajaran bu ety, matematika aku minta tolong anis untuk mengantarkanku ke kamar mandi. Tapi tetap tak membantu. Dengan penuh pertimbangan, akhirnya aku memutuskan untuk izin pulang saat istirahat. Yes! Mr. Dimas mengizinkan. Rintangan menghadang! Aku tak punya uang untuk pulang! Aku harus mencari Shanti! Aku ke kelasnya. Tapi apa? Shanti tidak ada! Kesel banget sumpah! Lalu aku bertemu teman Shanti entah namanya siapa aku tak tau jika Shanti ada di perpus. Oke, aku buru-buru ke perpus. Ketemu! Walau harus minjam uang ke Hervita karena gak ada uang receh, yang penting bisa pulang~
Dengan bahagia aku pulaanggg!! (walau harus menahan sakit) Saat di tempat di mana aku menunggu angkot, aku harus menunggu sangat sangat lama. Padahal perut semakin menjerit. Entah menit ke berapa aku menunggu, muncullah angkot. Akhirnya. Tapi saat abang ankot nanyain "neng turun dimana?" perasaanku gak enak. Padahal aku baru saja nge tweet "mungkin ini adalah hadiah yang paling mengesankan (?) gws". Dengan memelankan lajunya abang angkot berkata "neng, turun di sini ya, ..........." astagfirullah, cobaan apa lagi? Pasrah. Tak lama menunggu angkot yang yang pun datang. Alhamdulillah.
Akhirnya nyanpe di tepat tujuan. Rumah. Karena uangku 10 ribuan, aku harus menunggu kembalian dari abang angkot. Dan setelah aku selesai menghitung uang kembalian tenyata hanya 5 ribu! Saat mau minta, abang angkot telah meninggalkanu. Menyebalkan. Dan akhirnya aku memutuskan jika ini adalah hadiah yang paling mengesankan dimana umurku bertambah.
Tapi paling mengesankan adalah ketika aku mendapat ucapan dari Deden! Jujur di situ aku seneng banget. Dan total pengucap selamat ada 4 orang. Pertama, Kiki (ucapan langsung sebelum hari H), kedua Rohma (lewat sms), ketiga Rara (lewat ask.fm) dan keempat Deden (lewat pesan facebook). Selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar